Jumat, 27 September 2019

URBAN FARMING, URBAN FARMING SEBAGAI SOLUSI PERTANIAN MASA DEPAN



URBAN FARMING, URBAN FARMING SEBAGAI SOLUSI

PERTANIAN MASA DEPAN

 



  

 



  

Urban Farming merupakan konsep pertanian yang lebih mengedepankan konsep ramah lingkungan dan mudah dilaksanakan bagi semua kalangan, baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan. urban farming pada umumnya adalah pertanian konvensional yang diarahkan ke pertanian perkotaan. Dengan melakukan aktivitas urban farming masyarakat dapat memenuhi kebutuhan sehari harinya  dan memperoleh manfaat yang lebih dari urban farming tersebut. Diantaranya adalah masyarakat dapat memenuhi ketersedian sayuran yang lebih sehat, dapat berhemat, menghijaukan lingkungan, membuat anda sehat dan mengurangi pemanasan global.


Mengapa Urban Farming Dikatakatan Solusi Pertanian Dimasa Depan ?

Saat ini pertumbuhan dan percepatan masyarakat sangat luar biasa sehingga konversi dari lahan pertanian ke non pertanian begitu cepat, hal ini dapat mengganggu stabilitas ketahanan pangan dimasa depan jika tidak terantisipasi sejak dini. Beranjak dari Konsep urban farming untuk pertanian di masa depan masyarakat dapat melakukan hal yang sederhana untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dengan memanfaatkan lahan dan fasilitas yang ada. Beberapa konsep urban farming yang dapat dibuat secara sederhana dipekarangan rumah diantaranya pertanian Hidroponik (Hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam), Vertikultur (Teknis budidaya secara vertical atau disebut dengan sistem vertikultur, merupakan salah satu strategi untuk mensiasati keterbatasan lahan, terutama dalam rumah tangga. Vertikultur ini sangat sesuai untuk sayuran seperti bayam, kangkung, kucai, sawi, selada, kenikir, seledri, dan sayuran daun lainnya. Namun demikian, untuk budidaya vertikultur yang menggunakan wadah talang/ paralon, bamboo kurang sesuai untuk sayuran buah seperti cabai, terong, tomat, pare dan lainnya. Hal ini disebabkan dangkalnya wadah pertanaman sehingga tidak cukup kuat menahan tumbuh tegak tanaman), Aquaponik dan Vertiminaponik (Akuaponik merupakan sistem produksi pangan, khususnya sayuran yang diintegrasikan dengan budidaya hewan air (ikan, udang dan siput) di dalam suatu lingkungan simbiosis). Konsep urban farming ini telah banyak dilakukan masyarakat perkotaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Sabtu, 21 September 2019

KEMARAU, PETANI BUTUH SOLUSI BUKAN MOTIVASI.



KEMARAU, PETANI BUTUH SOLUSI BUKAN MOTIVASI.



Kemarau Panjang Yang melanda Sebagian wilayah Indonesia saat ini, sangat menghawatirkan dan berdampak besar bagi pertanian indonesia jika tak ditangani secara khusus oleh pihak terkait. persoalan ini juga terjadi di wilayah Sulawesi Tenggara Kabupaten Kolaka atau yang lebih tepatnya di Desa Oneeha Kecamatan tanggetada.

Desa Oneeha Merupakan Salah satu daerah sentra produksi padi yang Berada di Kabupaten Kolaka dengan memiliki Potensi luas lahan pertanian berkisar 150 Ha dan didominasi oleh pelaku usahatani padi sawah dan sebagian besar  petani Di Desa Oneeha sangat menggantungkan hidupnya di usaha tani padi sawah demi kelangsungan hidupnya.

Proses usahatani yang dilakukan para petani didesa oneeha sangat mengandalkan sumber air yang berasal dari aliran sungai Popalia yang berada disekitar lokasi usahataninya yang merupakan pokok sumber air utama untuk proses usahatani petani.

Pada Musim Kemarau pada tahun ini, petani di desa oneeha terancam tak bertani lagi mengingat saat ini kebutuhan air untuk berusaha tani tak lagi memungkinkan untuk berusaha tani dikarenakan sumber pokok air yang menjadi kebutuhan usahatani tak lagi memadai. Jika merujuk pada jadwal tanam petani didesa oneeha saat ini, sudah semestinya pada bulan September ini petani sudah melakukan proses usaha tani Tetapi melihat kondisi kemarau yang berlangsung saat ini tdk memungkingkan untuk melakukan proses usaha tani.

Persoalan ini sangat disayangkan oleh petani didesa oneeha karena menganggap lambatnya pihak terkait dalam menangani permasalahan (kemarau) yang dihadapi petani. Permasalahan ini sebenarnya bukan kali pertama dihadapi para petani melainkan sudah menjadi permasalahan yang rutin sejak beberapa tahun yang lalu dan Peristiwa ini pun menjadi salah satu faktor penurunan produksi pertanian di desa oneeha.

pada musim Kemarau Tahun ini telah mencapai puncaknya, dimana petani tak dapat lagi mengatur pola pembagian air  sesama petani akibat sumber air (sungai) mengalami kekeringan. Petani di Desa Oneeha saat ini sangat membutuhkan solusi dan langkah kongkrit dari pemerintah terkait (Dinas Pertanian) dan pemerintah setempat (Pemerintah Desa) dalam menangani permasalahan ini, agar petani masih dapat melanjutkan hidupnya. untuk itu saat ini petani membutuhkan Solusi Bukan Motivasi untuk permasalahan ini.